Saya Hanya Ingin Seseorang Menemani Saya Makan Malam

Nama saya Adi, usia 38 tahun, tinggal di sebuah apartemen sederhana tapi nyaman di Jakarta. Saya punya bisnis kecil di bidang teknologi, dan hidup saya terlihat baik-baik saja dari luar. Tapi, sejujurnya, yang paling saya inginkan akhir-akhir ini bukanlah kesuksesan besar, melainkan sesuatu yang sederhana: seseorang untuk menemani saya makan malam. Bukan pesta mewah atau kencan romantis, hanya seseorang untuk duduk bersama, mengobrol tentang hari ini, atau sekadar makan dalam suasana tenang. Keinginan sederhana ini ternyata sulit diwujudkan, sampai saya menemukan BTC Sugar Dating.
 
Awalnya, saya ragu dengan konsep “Sugar Daddy”. Kedengarannya seperti permainan orang kaya yang suka pamer. Tapi saat mendaftar di BTC Sugar Dating, saya melihat sesuatu yang berbeda. Platform ini menggunakan Bitcoin untuk pembayaran, membuat segalanya transparan dan aman. Setiap transaksi dicatat di blockchain, jadi tidak ada kekhawatiran tentang privasi. Ini memungkinkan saya fokus mencari teman yang cocok tanpa terjebak dalam drama kencan tradisional.
 
Pertemuan pertama saya adalah dengan Maya, seorang desainer grafis lepas berusia 27 tahun. Kami bertemu di sebuah warung makan kecil di Kemang, tempat yang hangat dan santai. Saya memesan nasi goreng, dia memilih salad, dan kami mulai mengobrol. Dia bertanya, “Adi, kenapa kamu ada di sini?” Saya berpikir sejenak dan menjawab, “Saya cuma ingin punya teman makan malam, sesederhana itu.” Dia tersenyum dan berkata, “Itu mudah. Saya suka yang sederhana.”
 
Makan malam itu terasa begitu alami. Kami bicara tentang proyek desainnya, cerita lucu dari kantor saya, dan hal-hal kecil seperti film favorit. Tidak ada topik berat, tapi suasananya begitu nyaman. Di BTC Sugar Dating, saya tidak perlu berpura-pura jadi pria sempurna atau memenuhi ekspektasi berat dari kencan biasa. Kehadiran Maya membuat saya merasa keinginan kecil saya itu berarti.
 
Kami bertemu lagi beberapa kali—kadang makan di pinggir jalan, kadang minum kopi di kafe kecil. Saya suka caranya bercerita dengan semangat dan mendengarkan dengan penuh perhatian saat saya curhat soal pekerjaan. Setiap kali, saya mengirim pembayaran via Bitcoin, sebuah proses yang jelas dan langsung, tanpa negosiasi canggung atau kewajiban yang samar.
 
Tidak semua pertemuan berhasil, tentu saja. Ada satu wanita yang lebih tertarik membicarakan barang branded daripada menikmati waktu bersama. Saya mengakhiri kontak itu dengan cepat, dan sistem transparan BTC Sugar Dating memudahkan saya untuk move on. Bitcoin dan aturan platform yang jelas membuat saya bisa fokus mencari orang yang cocok, bukan terjebak dalam kerumitan emosional.
 
Mungkin ada yang bilang mencari teman makan malam lewat platform seperti ini dangkal. Tapi saya percaya keinginan sederhana pun punya nilai. Hidup sudah cukup rumit, saya tidak mau main tebak-tebakan dalam hubungan. BTC Sugar Dating memberi saya ruang untuk berkata, “Saya cuma ingin makan malam bersama seseorang,” dan menemukan orang yang mau duduk bersama saya.
 
Melalui platform ini, saya menemukan lebih dari sekadar teman makan malam—saya menemukan momen dimana saya merasa dipahami. Maya pernah bilang, “Adi, kadang bukan soal apa yang kamu makan, tapi siapa yang menemanimu.” Kata-kata itu melekat di hati saya. BTC Sugar Dating bukan cuma platform; ini adalah tempat di mana keinginan sederhana menjadi nyata.