Sebuah Kencan Sugar “Cuma Bilang Jujur” yang Bikin Kami Nangis

Nggak pernah kebayang kencan bisa bikin aku nangis kayak anak kecil. Namaku Budi, 35 tahun, analis keuangan di Jakarta. Hidupku penuh kerja, cinta rasanya kayak barang mewah yang nggak bisa kubeli. Single bertahun-tahun, temen nyaranin coba BTC Sugar Dating, katanya tempat buat “teman tanpa ribet”. Aku daftar setengah hati, pikir cuma bayar pake Bitcoin buat ngobrol. Tapi ketemu sama Rina dan kencan “cuma bilang jujur” itu bikin semuanya berubah.
 
Kami match di BTC Sugar Dating dan janjian ketemu di kafe kecil di Senopati. Rina, 28 tahun, fotografer lepas, kelihatan cool tapi senyumnya hangat. Dia usul main game: “Malam ini kita cuma boleh jujur. Tiap pertanyaan dijawab apa adanya, kalau nggak, selesai.” Aku ketawa, pikir ini cuma tantangan seru. Transfer Bitcoin lewat platform gampang, semua tercatat di blockchain, jelas dan nggak bikin curiga.
 
Pertanyaan pertamanya: “Kenapa kamu single lama banget?” Aku kaget, lalu keceplosan: “Takut ditolak. Aku selalu ngerasa kurang.” Ngomong gitu rasanya sakit, soalnya aku nggak pernah bilang ke siapa pun. Rina nggak ngejek, cuma menatap dan bilang, “Aku single karena takut cinta bikin aku kehilangan diri sendiri.” Matanya sedih, kayak nyembunyiin sesuatu. Suasana jadi berat, tapi aku malah ngerasa aman.
 
Giliranku: “Apa ketakutan terbesarmu?” Dia diam lama, lalu bilang pelan, “Mati sendirian, nggak dikenang siapa pun.” Kata-kata itu ngena banget. Aku inget malam-malam pulang ke apartemen kosong, kesepian yang ngecekik. “Aku takut nggak pernah ketemu orang yang ngerti aku,” kataku. Kami saling pandang, mata mulai basah.
 
Malam itu, musik jazz di kafe bikin suasana makin lembut. Kami tanya soal penyesalan terbesar. Aku cerita soal bapakku, yang nggak sempet aku bilang aku sayang sebelum dia pergi. Rina, dengan air mata, bilang dia nggak bisa pamit sama ibunya. Kami nggak tanya lagi, cuma duduk diam, air mata jatuh. Riwayat transaksi Bitcoin masih ada di hape, tapi saat itu uang kayak nggak penting.
 
Nggak ada romansa, nggak ada transaksi. Cuma kejujuran mentah. Pas pergi, Rina bisik, “Makasih, aku bisa jadi diri sendiri malam ini.” Aku jawab, “Makasih, aku ngerasa manusia lagi.” BTC Sugar Dating kukira cuma tempat beli waktu, tapi malam itu aku nemuin sesuatu yang nggak bisa dibeli. Hidup itu mungkin soal nemuin bayangan diri sendiri di kejujuran orang lain, lalu jalan terus sambil bawa luka.