Momen Paling Menyentuh dalam Hubungan Sugar adalah Saat Kita Saling Mengerti tapi Berpura-pura Tidak Tahu

Aku duduk di sebuah bar di SCBD, Jakarta, berhadapan dengan Rina. Dia berusia akhir 20-an, berpakaian simpel tapi elegan, dengan senyum yang bikin hati tenang. Kami bertemu lewat BTC Sugar Dating, dan awalnya aku pikir ini cuma soal transaksi: aku kirim Bitcoin, dia kasih waktunya, lalu selesai. Tapi di antara obrolan malam dan tatapan diam kami, kami sama-sama tahu ini lebih dari sekadar kesepakatan—tapi kami memilih berpura-pura tidak tahu.
 
Rina punya kemampuan untuk membaca lelahku. Tekanan pekerjaan, kesepian yang tak pernah kuucapkan, dia seperti bisa merasakannya. Pertama kali kami bertemu di sebuah kafe di Kemang, dia bertanya, “Hari ini gimana? Ada yang pengen kamu ceritain?” Aku menjawab asal, “Biasa aja,” tapi matanya bilang dia tahu aku berbohong. Dia tidak memaksa, hanya tersenyum. Saat itu aku sadar: dia melihat sisi asliku, tapi memilih untuk tidak mengungkapkannya.
 
Itulah keajaiban BTC Sugar Dating. Platform ini dibangun atas kejelasan: transfer Bitcoin cepat, transparan, tanpa perantara. Kamu bayar untuk waktu, bukan janji. Tapi momen yang paling menyentuh justru terjadi di sela-sela aturan itu. Suatu malam, Rina tiba-tiba ajak aku ke pasar malam di Glodok, bilang, “Kamu butuh sesuatu yang bikin senyum.” Aku tahu dia berusaha menghiburku, dan dia tahu aku menyadarinya. Tapi kami tidak bicara soal itu, kami cuma makan bakpao dan tertawa bersama.
 
Banyak yang nyinyir soal hubungan Sugar, bilang ini dingin, cuma soal uang, nggak punya hati. Tapi aku rasa ini lebih jujur daripada pacaran biasa. Dalam cinta “normal”, kita sembunyikan apa yang kita mau—kasih sayang, perhatian—dan pura-pura nggak butuh apa-apa. Akhirnya? Kecewa, cemburu, patah hati. Di BTC Sugar Dating, semua jelas: kamu mau ini, aku kasih itu, Bitcoin menyegel kesepakatan. Tapi di dalam kejelasan itu, ada ruang untuk sesuatu yang nyata. Rina nggak pernah minta selamanya, tapi dia ngingetin aku pakai jaket pas dingin atau ngobrol tentang film lama sampai larut. Momen-momen itu, saat kami saling mengerti tapi pura-pura nggak tahu, itulah yang bikin hubungan ini spesial.
 
Di tepi Pantai Ancol suatu malam, dia bilang, “Kita tahu ini nggak bakal abadi, tapi sekarang kan enak, ya?” Aku mengangguk, meski dadaku sesak. Kami tahu ini cuma sementara, seperti kembang api. Tapi justru karena itu, setiap detik terasa berharga. BTC Sugar Dating memberi kebebasan untuk jujur tanpa harus berjanji selamanya. Aku dan Rina punya kesepakatan tak terucap: kami saling mengerti, tapi memilih untuk terus main pura-pura. Dan di situlah letak kehangatan hubungan ini.