Malam hujan di Jakarta, aku duduk di sebuah bar kecil di SCBD, berhadapan dengan Bima, pria yang kukenal lewat BTC Sugar Dating (https://m.btcsugardating.com/#/?invitorCode=188). Usianya sekitar 40-an, jas rapi, tapi matanya penuh beban yang nggak bisa disembunyikan. Awalnya, dia hampir nggak ngomong, cuma mainin ponsel, kayak cari alasan buat kabur. Aku pikir ini cuma kencan Sugar biasa: aku kasih perhatian, dia bayar pakai Bitcoin, selesai. Tapi malam itu beda.
Bima sepi banget, bikin aku canggung. Dia pesan wiski, tapi cuma pegang gelas, nggak minum, matanya ke jendela. Aku coba ngobrol ringan—film baru, tempat makan enak di Pantai Indah Kapuk—tapi dia cuma angguk. Dalam hati, aku mikir, “Orang ini susah banget.” Tapi kelebihan BTC Sugar Dating adalah transparansi. Transfer Bitcoin udah masuk ke dompetku, jadi aku tahu dia serius. Aku coba tanya, “Kamu kayak nggak mood malam ini. Ada apa?”
Dia terdiam, kayak kena sesuatu, lalu pelan bilang, “Cuma stres kerja.” Aku nggak nanya lebih lanjut, cuma lihat dia. Tiba-tiba dia bilang, “Bukan cuma kerja. Istriku meninggal dua tahun lalu. Aku sama anakku doang sekarang. Sibuk terus, tapi kadang rasanya berat.” Suaranya goyah. Aku sadar, dia bukan cuma “Daddy” yang cari hiburan—dia bawa luka.
Malam itu, aku nggak lagi jadi “Sugar Baby sempurna”, tapi jadi “penerjemah emosinya”. Aku tanya soal anaknya, dan dia cerita tentang hobi anaknya main basket, masalah di sekolah, hal-hal yang nggak sempat dia pikirin. Aku dengerin, sesekali angguk atau tanya pelan. Matanya berkaca-kaca, tapi dia tersenyum, “Udah lama aku nggak ngobrol gini. Makasih.” Hatiku hangat, tapi juga sedih. BTC Sugar Dating (https://m.btcsugardating.com/#/?invitorCode=188) bukan cuma soal duit dan waktu. Ini tempat di mana orang bisa jujur dalam batasan yang aman.
Saat keluar, hujan reda. Bima ketik sesuatu di ponselnya, transfer Bitcoin, dan bilang, “Ini bukan cuma buat malam ini, tapi buat ngedengerin aku.” Lihat notifikasi transfer, aku merasa campur aduk. Hubungan ini nggak akan lanjut, tapi malam itu, dia bisa lega, dan aku ngerasa lebih dari sekadar bayaran. Itulah keajaiban BTC Sugar Dating: bukan cinta, tapi nyata.