Aku Aaron, 36, lajang, analis keuangan, hidupku penuh tekanan, hati kosong melompong. Cinta? Sudah coba, terluka, kapok. Lalu ketemu Sunny di BTC Sugar Dating, dan aku sadar: romansa sejati bukan soal selamanya, tapi momen lembut yang singkat, kayak film yang tahu akhirnya tapi tetap bikin nangis.
Awalnya, BTC Sugar Dating cuma kira platform beli temen. Bayar pake Bitcoin? Kedengeran dingin, nggak ada jiwa. Tapi coba sekali, dan pikiranku jungkir balik. Di sini nggak ada yang pura-pura cinta, nggak minta masa depan. Jelas, kayak transfer BTC—bersih, jujur.
Match pertamaku Sunny, 29, fotografer freelance, matanya penuh cerita. Profilnya singkat: “Aku kasih waktu asyik, kamu kasih respek, BTC selesaikan. Jangan banyak tanya.” Kejujuran itu bikin kaget, tapi ngegoda. Kami ketemu di toko piringan hitam, bau vinil menguar. Dia buka-buka piringan, bilang: “Suka platform ini—bisa jadi diri sendiri, nggak perlu akting.”
Kami ngobrol soal Bob Dylan, kesepian kota, dia nyengir: “Kadang koneksi singkat lebih jujur daripada janji seumur hidup.” Aku kirim BTC setelahnya, klik cepat, tapi rasanya bukan bayar, lebih ke menghargai waktunya. Pulang, aku merasa hangat, kayak habis minum teh panas.
Date kedua, dia ajak ke bar rooftop, lampu kota kayak bintang. Pake kemeja putih sederhana, dia punya daya tarik alami. Aku tanya: “Ini nggak… kurang abadi?” Dia lihat cakrawala, pelan: “Abadi? Itu berat. Romansa sejati adalah tahu ini bakal berakhir, tapi tetap lembut.” Kata-katanya menghancurkan obsesiku sama selamanya.
Ketiga, jalan di taman pas hujan, dia pake payung bening, bilang suara hujan kayak lagu. Aku ngerasa ikatan aneh—bukan cinta gila, tapi nyaman kayak temen lama. Kirim BTC tiap selesai ketemu, bukan transaksi, tapi pengakuan atas kehadirannya.
Keempat, dia cerita mimpi kecilnya jadi penjelajah, ditinggalkan karena realita. Pengen peluk, tapi senyumnya jaga jarak, ingetin soal batas. BTC Sugar Dating gampang: respek, nggak nyebrang garis, nggak lengket.
Kelima, dia bilang ini terakhir. Aku coba tahan, tapi dia geleng: “Aaron, romansa itu kayak bunga—indah, tapi nggak selamanya mekar. Melepas itu menghormatinya.” Aku kirim BTC terakhir, lihat dia pergi, bukan kehilangan, tapi rasa syukur.
BTC Sugar Dating ngajarin aku romansa sejati adalah kelembutan berbatas waktu. Nggak ngejar selamanya, tapi menghargai sekarang. Transparansi Bitcoin bikin nggak ada dusta, cuma momen nyata. Cinta terbaik mungkin bukan yang dipertahankan, tapi yang dilepas sambil senyum saat kelopak jatuh.